Merdekaanews.Com, Jakarta - Gerakan Anti Korupsi Kolusi Nepotisme Alumni Universitas Indonesia (GAKKNAUI) menggelar acara diskusi publik dan Ulang Tahun Ke 3 di Restoran HANDAYANI Matraman Jakarta Timur 10/6/23.
Hadir dalam acara tersebut para pengurus GAKKNAUI yaitu Amroeh Adiwijaya, Togap Marpaung, Paramitha Rusady, Tika Bisono dan lain-lain.
"Tragedi yang menimpa saudara kami Togap Marpaung, Alumni Universitas Indonesia dalam memberantas korupsi di tempat beliau kerja yaitu, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN RI) menjadi bukti nyata akan bahayanya korupsi bagi kehidupan berbangsa. Kejadian ini juga membuat kami semakin yakin bahwa KKN di negeri ini benar-benar telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan," tegas Amroeh Adiwijaya Kordinator Umum GAKKNAUI.
Sebagai respon atas hal ini, Amroeh mengungkapkan, Kami bersatu dalam wadah Gerakan Anti KKN Alumni Universitas Indonesia (GAKKNAUI). Organisasi ini bertujuan untuk memberantas KKN secara Progresip Revolusioner," ungkapnya.
Sementara itu, Paramitha Rusady mengatakan, pemberantasan KKN bukanlah tugas yang bisa dilakukan oleh satu lembaga, atau kelompok saja. Diperlukan kerjasama yang erat antara pemerintah, masyarakat sipil, media dan seluruh elemen bangsa ini. Selain itu, penegakan hukum yang tegas dan adil serta pemberian sanksi yang memadai terhadap pelaku KKN ini juga harus menjadi prioritas," tuturnya.
Lebih lanjut, Paramitha Rusady menambahkan, Selain upaya penegakan hukum, pencegahan KKN juga merupakan hal yang sangat penting. Pendidikan
dan kesadaran anti KKN harus ditanamkan sejak dini dalam masyarakat, mulai dari pendidikan di sskolah hingga melibatkan sektor swasta dan publik dalam praktik bisnis yang transparan dan akuntabel. Transparansi dan Akuntabilitas juga harus ditingkatkan dalam pengelolaan keuangan negara dan pengadaan barang dan jasa publik," katanya.
Sedangkan Tika Bisono mengatakan, Tantangan yang dihadapi dalam memberantas KKN di Indonesia memang besar, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Diperlukan komitmen yang kuat, kerjasama yang baik, dan upaya yang berkelanjutan dari seluruh elemen masyarakat untuk merubah paradigma dan menghentikan praktik korupsi yang merusak negara ini," ujarnya.
Tika Bisono menambahkan, Gerakan Anti KKN Alumni Universitas Indonesia bersama dengan LSM, Aktivis, dan Individu yang peduli terhadap KKN harus terus memperjuangkan keadilan, integritas dan kemajuan bangsa ini dengan tekad yang kuat," harapnya.
Togap Marpaung, salah satu pendiri GAKKNAUI, menyampaikan komitmen kami untuk mendukung perjuangan ini, terutama dalam tahun politik ini. Togap Marpaung juga berencana menulis buku yang berhubungan dengan perjuangan KKN, termasuk satu buku yang berfokus pada isu nuklir. Hal ini dikarenakan Togap Marpaung adalah seorang insan pengawas nuklir, sehingga ingin memperjelas identitasnya dan memberikan kontribusi nyata dalam melawan korupsi," ujarnya.
Harapannya, kelima buku yang ditulisnya dapat diserahkan kepada para calon presiden yang ikut dalam pemilihan presiden. Dalam hal ini, Togap Marpaung berencana untuk memberikan 15 eksemplar buku tersebut kepada calon presiden dan wakil presiden yang terpilih nantinya.
Lebih jauh, Togap Marpaung menjelaskan, lima langkah taktis, strategis dan cerdas akan dilakukan.
Pertama, kami mengadu ke propam tidak ada respon,Kedua Praperadilan Pidana, permohonan ditolak. Ketiga mengajukan supervisi ke KPK agar permasalahan ini mendapatkan perhatian yang serius. Keempat, kami akan mengajukan uji materiil ke Mahkamah Agung terkait dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2018 yang berkaitan dengan peran pelapor yang akan mendapatkan penghargaan dan pengakuan.
Kelima, Togap Marpaung meminta bantuan dari anggota Komisi III DPR RI, khususnya Hinca Panjaitan, yang telah menyatakan komitmennya untuk membantu perjuangan kami. Kami akan mengirim surat kepada Ketua Komisi III DPR RI melalui Hinca Panjaitan dan juga akan terus mendorong dukungan dari Menteri Hukum dan HAM, Menkopolhukam Mahfud MD, yang telah menerima buku pertama dan kedua kami,” pungkasnya.