Kunjungan Paus Fransiskus Dianggap Sebagai Bukti Toleransi dan Kerukunan Antarumat Beragama di Indonesia -->

Pasang Iklan Disini

Pasang Iklan Anda Disini !!!.....,

red2

Kunjungan Paus Fransiskus Dianggap Sebagai Bukti Toleransi dan Kerukunan Antarumat Beragama di Indonesia

Sabtu, 07 September 2024

 MERDEKAANEWS Kunjungan Paus Fransiskus Dianggap Sebagai Bukti Toleransi dan Kerukunan Antarumat Beragama di Indonesia

Jakarta - Kepala Kesekretariatan Markas (Kasetma) Satuan Koordinasi Nasional Barisan Ansor Serbaguna (Satkornas Banser), Rudy Mujianto, menyebut kunjungan pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia dan kepala negara Vatikan, Paus Fransiskus, ke Indonesia merupakan tanda bahwa Indonesia merupakan negara yang mengedepankan toleransi antarumat beragama.


"Kedatangan Paus Fransiskus merupakan perwujudan dari toleransi antarumat beragama di Indonesia. Hal ini adalah implementasi dari apa yang telah tertuang dalam UUD 1945 dan Pancasila," kata Rudy Mujianto, saat dihubungi, Kamis, 5 September 2024.


Menurut Rudy, Indonesia harus bangga karena dikunjungi Paus Fransiskus. Sebabnya, Paus Fransiskus merupakan salah satu tokoh besar di dunia. Terlebih lagi Paus Fransiskus juga menjadi pemimpin salah satu agama yang diakui di Indonesia dan dianut oleh masyarakat di Indonesia, yakni Katolik.


"Kunjungan Paus Fransiskus tentu menjadi suatu hal yang luar biasa bagi Indonesia. Beliau adalah tokoh dari salah satu agama terbesar di dunia, yaitu Katolik. Kita yang mengakui enam agama, termasuk Katolik, tentu harus bangga. Kita tunjukkan juga bahwa kita menyambut dengan terbuka siapa pun yang datang ke Indonesia tanpa melihat agama, suku, atau rasnya," ujar Rudy.


Lebih lanjut, Rudy menyambut positif langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintah untuk membuat situasi tetap aman dan kondusif sehingga kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia bisa terlaksana. "Dari sisi keamanan, aparat negara seperti Polri dan TNI sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Begitu juga masyarakat Indonesia yang ikut bersama-sama menjaga situasi tetap kondusif," ucap dia.


Rudy juga mengapresiasi keterlibatan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam mengawal kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia agar kunjungan tersebut bisa berjalan dengan aman. Selain memiliki banyak upaya untuk memperkuat Toleransi dan persatuan masyarakat di seluruh Indonesia, bentuk keterlibatan BNPT dalam acara ini adalah melaksanakan asesmen pengamanan di Gereja Katedral Jakarta, salah satu tempat yang didatangi Paus Fransiskus selama kunjungannya di Indonesia.


"Peran BNPT dalam pengamanan kunjungan Paus Fransiskus tentu tidak dalam dilepaskan begitu saja. Apalagi dulu kita pernah punya pengalaman pahit mengenai peristiwa pengeboman gereja yang telah mencoreng harkat dan martabat kita sebagai bangsa. Oleh sebab itu, kita punya tanggung jawab bersama untuk menjaga keamanan, termasuk dari ancaman terorisme," kata Rudy.


Seperti diketahui, kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia berlangsung pada 3-6 September 2024. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian perjalanan apostolik Paus Fransiskus di Asia dan Pasifik yang rencananya akan selesai pada 13 September 2024. Selama di Indonesia, Paus Fransiskus dijadwalkan mengunjungi sejumlah tempat, antara lain Gereja Katedral Jakarta dan Masjid Istiqlal.